Minggu, 30 April 2017

Garuda Indonesia First Class Denpasar Ground Service And Lounge Review

Garuda Indonesia Pengalaman Komplit

Pendahuluan: Tiket First Class Khilaf dari Garuda
Garuda Indonesia Bombardier CRJ-1000: Jogja - Denpasar, Bali Economy Class Flight Review
BnB Style Hotel Seminyak Bali Review
Garuda Indonesia First Class Denpasar Narita Before Flight
Garuda Indonesia First Class Denpasar Ground Service And Lounge Review
Sekitar jam 8 malam terdengar ketokan di pintu kamar saya, saya yang siap bergegas membuka pintu.

“Dengan bapak Mewah Murah? mobil jemputannya sudah siap” di depan pintu tampak seorang bapak yang sudah cukup berumur dengan pakaian rapi, ternyata beliau adalah sopir dari limousine service Garuda Indonesia.

Kemudian saya segera check out yang berlangsung lancar. Koper kabin saya juga segera di bawakan oleh bapak sopir. Di jalan depan hotel sudah menunggu mobil Mercedez Benz hitam seri s600. Ternyata Garuda Indonesia untuk first classs limousine service menggunakan layanan dari Golden Bird yang merupakan divisi mobil mewah dari Blue Bird.
Mercedez Benz s600 sebagai sedan jemputan ke bandara
Begitu masuk mobil, di samping tempat duduk sudah tersedia sebotol Equil. Mobil ini dan bapak sopirnya ternyata juga ikut di sewa pada waktu kunjungan Raja Salman dari Saudi Arabia. Banyak cerita menarik mengalir dari bapak sopir mengenai kunjungan tersebut. Perjalanan menuju bandara I Gusti Ngurah Rai lancar. Beberapa kali bapak sopir mengangkat telpon nampaknya dari pihak Garuda Indonesia menanyakan posisi kami.

Begitu sampai bandara sudah menunggu 2 orang travel assistant, satu laki-laki dan satu perempuan. Dengan sigap mereka membantu menurunkan koper saya, dan meminta tiket saya. Di bandara ini ternyata tidak terdapat jalur khusus untuk penumpang first class jadi tetap mengantri bersama penumpang lain. Bedanya adalah saya di damping oleh travel assistant. Setelah pemeriksaan x ray saya menuju ke counter premium check in. Paspor dan tiket saya di pegang oleh Riyana, travel assistant saya, dan saya di minta untuk duduk di kursi tunggu. Sebagai tambahan bandara Denpasar hanya melayani penumpang First Class Garuda Indonesia untuk rute ke Narita.
Premium check in Garuda Indonesia DPS
Seating di Premium Check In Garuda Indonesia DPS
Kelar urusan check in, kami menuju ke imigrasi dan juga tidak ada jalur khusus di sini untungnya malam itu sepi. Tapi travel assistant saya berkurang menjadi 1 saja. Jadi pas awal penjemputan ada 2 travel assistant mengantisipasi jika barang bawaan saya banyak. Ini merupakan kali pertama saya berada di terminal internasional bandara I Gusti Ngurah Rai, kesan saya bandara ini cukup oke dengan masih kental aksen tradisonal Bali dan terkesan masih baru. 

Saya di antar menuju lounge Garuda Indonesia yang letaknya di lantai 2 berseberangan dengan TG Lounge. Setelah meja resepsionis untuk lounge first class ada di sebelah kiri, sebelah kanan adalah lounge untuk business class.

Sign Garuda Indonesia Lounge
Resepsionis
Papan petunjuk di dalam lounge
View dari lantai 2 bandara Denpasar
First class lounge di Denpasar ini tidak terlalu luas. Ada sofa untuk duduk, kursi makan, quiet room, ruang pijit kaki dengan mesin, dan toilet serta kamar mandi. Buffet spread hanya 2 toples snack ringan dan teh Dilmah. Setelah saya duduk di sofa, Riyana meninggalkan saya dan akan balik menjelang waktu boarding. Saya sendiri sudah request untuk board first.
Seating area first class lounge Garuda Indonesia Denpasar
Dining area first class lounge Garuda Indonesia Denpasar
Seating area first class lounge Garuda Indonesia Denpasar
Buffer spread yang sepi
Dilmah sebagai pilihan teh
Business centre first class lounge Garuda Indonesia Denpasar
Quiet room first class lounge Garuda Indonesia Denpasar
Massage chair first class lounge Garuda Indonesia Denpasar
“Bapak mewahmurah mau makan malam apa?” Tanya Diana, first class lounge assistant yang datang mengantar sebotol Equil dan hot towel sembari menyodorkan menu ala carte. Karena Garuda Indonesia merupakan maskapai kebanggaan Indonesia saya memilih menu yg merepresentasikan kekayaan kuliner Indonesia, apakah Garuda Indonesia cukup bagus mengeksekusinya.
Ala carte menu first class lounge Garuda Indonesia Denpasar
Drink list first class lounge Garuda Indonesia Denpasar
Vegetable clear soup, rasa light
Vegetables spring roll, rasa renyah dan enak
Steam rice, Lawar kacang panjang, Chicken with Balinese seasoning boiled egg, and crackers. Rasa ayam enak, sambal pedas hanya kerupuk yang melempem
Overall hasilnya menurut saya cukup oke tapi masih belum istimewa.

Selesai makan, saya kemudian menuju ke business lounge. Tidak terlalu penuh penumpang malam itu dan di sini variasi makanan minuman juga cukup banyak. Jauh lebih banyak daripada yang tersedia di first class lounge. 
Seating area business class lounge Garuda Indonesia Denpasar
Buffet spread business class lounge Garuda Indonesia Denpasar
Kemudian saya ingin melemaskan otot kaki di ruangan pijit hanya saja ternyata mesin pijit nya belum di colok .  Mungkin tidak banyak yang menggunakan jadi mesinnya tidak selalu ready. Sekitar 11:30 WIB Penumpang lain datang, pasangan suami istri dari Jepang yang langsung masuk ke dalam quiet room.  Malam itu total hanya 3 penumpang first class.

Selesai pijit kaki waktunya mandi, Saya sendiri mempunyai kebiasaan mandi sebelum terbang. Selain untuk checking dan review kamar mandi juga memberikan kesegaran di badan.

“Mbak saya mau mandi, handuk dan amenites sudah ada di dalam?”
“Sudah pak, sudah tersedia di dalam”

Begitu masuk kamar mandi saya celingukan mencari handuk dan amenities, dan tidak saya temukan sehingga saya keluar dan duduk lagi di sofa. Tidak berapa lama Diana datang dengan handuk dan kamar dan amenities sambil minta maaf bahwa lupa untuk di sediakan.



Kamar mandi dan toilet bersih, shower mengalir kencang, air panas juga pas suhunya.

Selesai mandi sambil menahan kantuk tiba-tiba saya di kejutkan oleh rombongan kru dari lounge dan travel assistant dengan Riyana membawa kue kecil lengkap dengan lilin dan mengucapkan selamat ulang tahun ke saya.
Birthday suprise
Saya sendiri cukup kaget mendapatkan kejutan ini, karena perkiraan saya kue ultah akan di berikan  nanti di dalam pesawat. Dengan kue ber ukuran mini sesuai dengan penjelasan yang saya terima dari pihak customer service, maka saya beranggapan tidak akan lagi mendapat kue ulang tahun di dalam pesawat. Saya sudah bahagia dengan kue dan ucapan ulang tahun ini.

Setelah meniup kue ultah dan wefie dengan staff yang mengucapkan selamat ulang tahun, saya kemudian bersama Riyana bergegas menuju ke gate. Gate nya sendiri cukup dekat dari lounge Garuda Indonesia.

Kesimpulan

First class lounge Garuda Indonesia di Denpasar ini bukan merupakan lounge utama mereka jadi saya tidak mempunyai ekspetasi yang tinggi. Perbaikan dapat di lakukan dengan menambah jalur khusus pemeriksaan x ray dan imigrasi untuk penumpang first class serta memperbanyak variasi makanan dan minuman di first class lounge. Dapat juga di tambahkan free spa dan massage seperti yang di tawarkan oleh Thai Airways di first class lounge mereka. Tapi untuk soft product nya istimewa, overall saya cukup puas dengan first class ground service dari Garuda Indonesia.


Apakah kalian pernah merasakan pengalaman ground service dari Garuda Indonesia?

Jumat, 28 April 2017

HSBC Promo 3x,5x dan 8x Point Reward Untuk Semua Transaksi Di Mei 2017


Kartu Kredit HSBC di bulan Mei 2017 kembali mengadakan promo poin reward. Untuk nasabah kartu kredit HSBC Premier mendapatkan 8x poin reward, HSBC Signature 5x poin reward dan HSBC Platinum 3x poin reward.

Di banding promo poin reward sebelumnya yang hanya khusus transaksi online, promo kali ini lebih enak karena boleh di gesek di semua transaksi retail. Minimum gesek untuk HSBC Premier adalah Rp. 25,000,000 Signature minimalnya Rp. 20,000,000 dan Platinum minimal Rp. 10,000,000.

Sedangkan maksimal poin rewardsnya adalah HSBC Premier 500,000 poin, HSBC Signature 250,000 poin dan HSBC Platinum 50,000. Berapa banyak belanja yang di butuhkan untuk mencapai poin bonus maksimal?

Untuk HSBC Signature perlu gesek 250rbx1500/4 = 93,750,000

250rb poin ini untuk pemegang kartu signature dapat di tukarkan dengan14,700 Krisfler / Asia Miles / Garuda Miles atau 1 malam gratis di hotel berbintang.

Sebagai pemegang kartu kredit HSBC Visa Signature, promo ini menarik untuk di ikuti karena berlaku untuk semua transaksi retail dan memberikan 5x poin reward.

Apakah menurutmu promo HSBC poin reward kali ini layak untuk di ikuti?

Rabu, 26 April 2017

Garuda Indonesia Komplit Pindahan ke Terminal 3 CGK


Garuda Indonesia akhirnya akan komplit pindahan ke terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta. Tanggal 1 Mei untuk rute internasional Garuda Indonesia semua akan lepas landas dan mendarat di T3. Jadi T3 saat ini masih ekslusif untuk Garuda Indonesia.

Harapan saya pada saat perpindahan nantinya akan berjalan mulus tidak seperti pas awal pindahan rute domestik dulu.

Saya sendiri baru merasakan dan melihat suasana terminal 3 untuk versi domestik. Dan kesan saya cukup bagus, review komplit nanti akan saya tuliskan.

Lebih lengkapnya info pindahan rute internasional Garuda Indonesia dapat di baca di link INI

Kamis, 20 April 2017

Garuda Indonesia First Class Denpasar Narita Before Flight


Garuda Indonesia Pengalaman Komplit

Pendahuluan: Tiket First Class Khilaf dari Garuda
Garuda Indonesia Bombardier CRJ-1000: Jogja - Denpasar, Bali Economy Class Flight Review
BnB Style Hotel Seminyak Bali Review
Garuda Indonesia First Class Denpasar Narita Before Flight
Garuda Indonesia First Class Denpasar Ground Service And Lounge Review
Garuda Indonesia First Class Denpasar Narita Flight Review
Sakura Hotel Jimbocho Review
Juyoh Hotel Review
APA Hotel Tsukiji Review 
Hyatt Regency Tokyo Review
TIAT Lounge Annex Haneda Airport Tokyo Review
Garuda Indonesia Haneda – Jakarta Business Class Review
J Hotel Soekarno Hatta Review
Garuda Indonesia Jakarta – Yogyakarta Business Class Review

Sebelum terbang dengan Garuda Indonesia First Class inilah yang saya lakukan untuk memaksimakan pengalaman yang nantinya akan saya alami.


Kursi


Awalnya saya book kursi di 1A dengan pertimbangan posisinya bulk head akan tetapi beberapa hari sebelum berangkat saya cek di kursi 1 D dan 1 G ada penumpang lain sehingga saya memilih untuk pindah ke kursi ke 2A. Pindah kursi ini saya request melalui layanan call centre khusus penumpang first class Garuda Indonesia.

Layanan antar jemput ke bandara / First Class Limousine Service

Menurut website Garuda Indonesia layanan antar jemput untuk penumpang first cass hanya berlaku di bandara Soekarno Hatta. H-48 jam saya menelpon ke Call Centre khusus first class dan meminta layanan ini, dan ternyata di sediakan! Ada dua pilihan kendaraan Toyota Alphard atau Mercedez Benz sedan, saya sendiri memilih sedan Mercy dan akan di konfirmasikan lagi ketersediaannya. Sehari sebelum flight ketika saya posisi sudah di Bali ada telfon dari pihak Garuda Indonesia mengkonfirmasi ketersediaan sedan Mercy dan juga alamat dan jam penjemputan. Pada saat telpon tidak di jelaskan jenis Mercedez Benz yang nanti akan di gunakan. Saya memilih Mercy dengan alasan mobil inilah yang mereka gunakan sebagai bahan jualan di website dan saya hanya sendiri dengan barang bawaan yang minimalis, lebih elegan jika menggunakan sedan Mercedez.


Pengalaman teman saya yang juga book F Class untuk rute AMS-CGK meminta layanan penjemputan via email dan di jawab hanya tersedia Toyota Alphard. Akhirnya request via call centre dapat di sediakan sedan Mercy.

Piyama

Untuk Piyama ini saya juga request melalui call centre dan saya meminta ukuran Large. Ternyata piyamanya mempunyai ukuran Asia sehingga agak sempit pas saya kenakan. Piyama yang di sediakan mempunyai 2 warna hitam dan coklat muda. Saya sendiri tidak request warna dan dapat yang berwarna hitam.

Kue Ulang Tahun

Tanggal yang saya pilih untuk terbang memang saya pas kan dengan hari ulang tahun saya. Saya kemudian meminta teman saya untuk request kue ulang tahun dengan menelpon ke call centre. Di jawab kue ulang tahun memang dapat di sediakan dan ini juga tanpa biaya alias Cuma-Cuma alias gratis, tapi akan di koordinasikan dulu dengan pihak catering. Sehari setelahnya ada telpon dari Garuda Indonesia, kue ultah dapat disediakan hanya saja ukurannya mini 10x10 cm dengan jenis black forest.

Untuk reguest kue ultah ini tampaknya Garuda Indonesia mencocokkan dengan tanggal lahir penumpang, karena saya request untuk teman saya yang tanggal terbangnya beda dengan tanggal lahirnya ternyata tidak di kabulkan permintaan tersebut.

Makan / First Class Dining Experience


Untuk makan Garuda Indonesia belum mempunyai layanan layaknya book the cook nya Singapore Airlines. Sehingga ketika request hanya di tanyakan alergi yang mungkin di miliki. Untuk menu yang di sediakan untuk di customize hanya yang ada di buku menu flight yang kita pesan. Akhirnya saya hanya meminta untuk di kirimkan menu dalam bentuk file pdf melalui email.

Kesimpulan

Layanan call centre first class Garuda Indonesia cukup oke dalam melayani permintaan saya. Petugas call centre juga ramah. Sebaiknya request di lakukan melalui telpon di banding via email. Untuk memberikan pengalaman lebih sebaiknya Garuda Indonesia meniru book the cook nya Singapore Airlines, apalagi Indonesia mempunyai keragaman menu makanan dan minuman yang sangat banyak.

Bagaimana pengalamanmu dengan layanan call centre first class Garuda Indonesia?

Rabu, 19 April 2017

BnB Style Hotel Seminyak Bali Review

Garuda Indonesia Pengalaman Komplit

Pendahuluan: Tiket First Class Khilaf dari Garuda
Garuda Indonesia Bombardier CRJ-1000: Jogja - Denpasar, Bali Economy Class Flight Review
BnB Style Hotel Seminyak Bali Review

Garuda Indonesia First Class Denpasar Narita Before Flight
“Ini mana hotelnya? muter balik dulu mas”

BnB Style Hotel Seminyak bangunannya memang tidak terlihat seperti hotel hanya ada plang kecil yang menunjukkan keberadaan hotel ini. Walaupun terletak di pinggir jalan tapi bangunan yang tampak dari luar adalah bangunan restoran jadi sopir Grabcar sempat kebingungan mencarinya.  Perjalanan dari bandara I Gusti Ngurah Rai ke BnB Style ini menghabiskan biaya Rp 47 ribu tapi saya hanya bayar 17 ribu dengan menggunakan kupon promo potongan harga dari Grabcar.

Proses check in agak terhambat dengan petugas yang jaga resepsionis minta KTP yang lebih bagus, karena KTP saya memang kondisinya sudah bulukan. Tapi akhirnya di terima juga KTP bulukan tersebut.
Invoice dari Traveloka
Meja resepsionis
Sofa di depan meja resepsionis
Saya sendiri menginap 2 malam di hotel ini, dengan harga RM 72.27 ( Rp 223,455 ) memanfaatkan diskon 35% dari TravelokaMalaysia.

Ranjangnya sendiri ukuran cukup besar dan lumayan empuk tapi hanya menyisakan sedikit tempat untuk bergerak. Selain itu terdapat sebuah meja yang di atasnya ada 2 buah botol air mineral komplimen, kursi plastic, televisi layar datar dan sebuah bangku yang saya pakai untuk menaruh koper kabin size saya.

Kamar di BnB Style Hotel Seminyak
Ranjang dari dekat
Di sediakan juga hanger
Safety deposit box
Kamar mandi dengan shower yang di lengkapi sabun dan sampo yang wadahnya menempel di dinding. Shower juga cukup kencang, air panas juga lancar mengalir walau memerlukan sedikit waktu untuk airnya menjadi panas. Toilet juga bersih. Handuk juga di sediakan hanya sikat gigi dan odol nya yang tidak ada. Secara umum kamar dan kamar mandi cukup bersih.

Toilet

Shower
Satu lagi yang saya suka dari hotel ini adalah colokan yang berlimpah dan Wifi juga cukup kencang. Hotel ini juga berdampingan dengan minimarket Circle K jadi gampang untuk mendapatkan snack atau minuman.
Menu sarapan gratis dari KFC dan CIMB
Di bagian depan selain restoran juga terdapat sofa untuk leyeh-leyeh. Saya sendiri tidak mengambil sarapan di hotel ini karena masih mempunyai kupon voucher KFC senilai Rp 50rb dari CIMB yang dapat saya gunakan untuk sarapan. Rencana awal sarapan gratis ini mau saya take away ternyata di KFC tempat saya order hanya memperbolehkan dine in. Padahal di KFC lain pembelian dengan voucher hadiah dari CIMB ini boleh dine in atau take away.

Kesimpulan

Hotel dengan akses yang cukup gampang dan nyaman untuk sekedar tidur, tapi dengan harga 200 ribuan untuk 2 malam hotel ini melebihi ekspektasi saya, good deal!

Ada yang sudah pernah menginap di BnB Style Hotel Seminyak? Bagaimana kesanmu?

Selasa, 18 April 2017

Garuda Indonesia Bombardier CRJ-1000: Jogja - Denpasar, Bali Economy Class Flight Review

Garuda Indonesia Pengalaman Komplit

Pendahuluan: Tiket First Class Khilaf dari Garuda
Garuda Indonesia Bombardier CRJ-1000: Jogja - Denpasar, Bali Economy Class Flight Review
BnB Style Hotel Seminyak Bali Review

Garuda Indonesia First Class Denpasar Narita Before Flight
Garuda Indonesia First Class Denpasar Ground Service And Lounge Review
Garuda Indonesia First Class Denpasar Narita Flight Review
Sakura Hotel Jimbocho Review
Juyoh Hotel Review
APA Hotel Tsukiji Review 
Hyatt Regency Tokyo Review
TIAT Lounge Annex Haneda Airport Tokyo Review 
Garuda Indonesia Haneda – Jakarta Business Class Review
J Hotel Soekarno Hatta Review
Garuda Indonesia Jakarta – Yogyakarta Business Class Review 
 

“Walaupun di samakan tarifnya, taksi biasa tetep akan tamat mas…” 
Dengan nada datar Pak tua sopir taksi menjawab pertanyaan saya mengenai persaingan bisnis taksi dengan adanya taksi online. Hujan yang lumayan deras memaksa saya untuk naik taksi menuju bandara. Perjalanan menuju bandara lancar bahkan cenderung sepi. Sudah lama saya tidak berangkat dari terminal A Adisucipto, terbiasa melalui terminal B dengan Air Asia.

Begitu sampai saya ingin ngelounge di bagian luar bandara, tidak usah masuk ke dalam ruang utama bandara, tapi ternyata pengelola lounge sudah ganti dari Blue Sky ke Concordia sehingga saya terpaksa masuk ke dalam bandara karena kartu kredit saya tidak ada yang eligible.

Konter check in yang sepi
Saya sendiri sudah melakukan web checkin sehingga hanya perlu untuk mencetak boarding pass. Konter Check in garuda juga sepi bahkan saya tanpa ngantri sama sekali dan proses cetak boarding pass saya juga lancar. Hanya saja untuk masuk ruang boarding antrian mengular, hal ini di karenakan hanya di buka satu pintu pemeriksaaan x ray karena mesin yang satu sedang rusak.

Antrian mengular menuju boarding room
Selesai pemeriksaan x ray saya gak pake lama langsung menuju ke Borobudur lounge. Lounge yang sudah cukup tua dengan food spread yang alakadarnya. Keistimewaan lounge ini adalah adanya pemandangan langsung ke Tarmac. 

Pemandangan landasan dari dalam Borobudur Lounge
Di karenakan hujan maka penerbangan saya terlambat 30 menit. Sehingga membuat saya menambah beberapa gorengan yang keras ketika di gigit. Secara umum Borobudur lounge ini menjadi pilihan saya karena tidak ada pilihan lain di dalam ruang boarding.

Bombardier CRJ1000 sudah siap di landasan
“Mas ke Bali?” tanya staff Garuda di dekat gate sambil melihat koper kabin yang saya bawa yang saya jawab dengan anggukan kepala. Kemudian staff tersebut memasang semacam tali dengan kertas berwarna pink berisi kode di koper saya. Pesawat yang saya tumpangi kali ini merupakan pesawat kecil, Bombardier CRJ-1000 sehingga koper kabin saya tidak akan muat di taruh di overhead compartment. Saya cukup excited dengan penerbangan kali ini, karena merupakan pengalaman pertama saya menaiki pesawat jenis ini.

Tag khusus
Untungnya hujan sudah berhenti ketika pesawat sudah masuk boarding meskipun penumpang mesti berjalan dulu melewati aspal bandara yang masih basah. Bentuk pesawat Bombardier CRJ1000 ini ramping dan sangat futuristic, cantik! Tapi sayangnya karena malam sehingga saya tidak sempat mengabadikan kecantikannya. Sebelum sampai ke pesawat, koper saya tinggal di depan tangga pintu masuk. Pesawat ini mempunyai konfigurasi kursi 2-2 dengan 12 kursi kelas bisnis dan sisanya adalah kelas ekonomi. Hanya mempunyai satu pintu masuk atau keluar sehingga saya yang mendapatkan nomor kursi 41 perlu berjalan dari ujung ke ujung pesawat.






legroom yang cukup sempit
Isi kantong
Kesan pertama pesawat ini tidak cocok untuk orang dengan perawakan tinggi besar. Overhead compartment juga sempit hanya muat daily bag. Kursinya sendiri cukup empuk walaupun leg room nya tidak terlalu luas. Ketika berdiri dari kursi juga mesti hari-hati karena jarak yang dekat dengan overhead compartment, kurang waspada kejedot imbalannya.

Bagaimana dengan toilet? Keuntungan duduk di kursi belakang adalah dekat dengan toilet. Toiletnya cukup bersih walau juga berukuran sempit. 




Untuk Jogja Denpasar di hidangkan snack kacang dan roti untuk minumnya saya memilih OJ alias Orange Juice.


Turun dari pesawat saya langsung mengambil koper saya dengan menunjukkan potongan kertas pink kepada petugas dan bergegas ke luar area bandara. Saya sendiri sudah memesan Uber dengan pertimbangan ada promo free ride dari Standard Chartered tapi sopir tidak ada kabar sama sekali, saya telpon tidak di angkat dan baru di balas setelah saya sms dengan minta saya cancel. Sopir tersebut beralasan tidak boleh masuk area bandara.

Tapi saya tidak cancel dan saya ganti dengan aplikasi grab. Di sini sopir grab meminta saya berjalan kearah keberangkatan dengan menyebutkan ciri2 pakaian saya. Enaknya grab adalah ada fasilitas chatting di aplikasinya. Kemudian setelah sampai di keberangkatan sopir grab menyapa saya seolah teman lama. Akibat pertempuran antara taksi online dengan angkutan local maka para sopir taksi online sampai perlu sedikit menyamar dengan seolah-olah calon penumpang adalah teman / rekanan bisnisnya. Sepanjang perjalanan menuju hotel saya juga banyak di ceritain pertempuran tersebut.

Kesimpulan

Garuda CRJ-1000 ini cukup oke untuk penerbangan di bawah 1 jam. Untuk rute Jogja Bali menurut saya lebih nyaman dengan menggunakan B737-800. Bombardier CRJ1000 tidak cocok untuk penumpang yang berbadan besar dan atau phobia ruang sempit. 

Ada yang pernah juga naik pesawat Garuda bombardier CRJ1000? Bagaimana pengalaman kalian?