Pendahuluan: Tiket First Class Khilaf dari Garuda
Garuda Indonesia Bombardier CRJ-1000: Jogja - Denpasar, Bali Economy Class Flight Review
BnB Style Hotel Seminyak Bali Review
Garuda Indonesia First Class Denpasar Narita Before Flight
Garuda Indonesia First Class Denpasar Ground Service And Lounge Review
Garuda Indonesia First Class Denpasar Narita Flight Review
Sakura Hotel Jimbocho Review
Juyoh Hotel Review
APA Hotel Tsukiji Review
Hyatt Regency Tokyo Review
TIAT Lounge Annex Haneda Airport Tokyo Review
Garuda Indonesia Haneda – Jakarta Business Class Review
J Hotel Soekarno Hatta Review
Garuda Indonesia Jakarta – Yogyakarta Business Class Review
Juyoh hotel terletak di daerah Taito-ku, dan ternyata jarak
dari stasiun Minami-Senju lumayan jauh. Sekitar 15-20 menit jalan kaki. Stasiun
Minami-Senju sendiri ada 2 statsiun JR dan Private Rail. Saat saya menginap di
sini hotel sedang di renovasi sehingga nama hotel hampir tidak terlihat karena
tertutup selubung hitam yang di pakai melindungi proses pembangunan.
Alasan saya memilih menginap di hotel ini adalah Juyoh
memberikan harga murah untuk kamar single untuk kondisi normal tanpa diskon.
Seberapa murah? Saya membayar hanya Rp 200,805 untuk 3 malam atau Rp 66,935 per malam! Masih
dengan memanfaat voucher diskon Traveloka senilai Rp 1juta dari kartu kredit Standard Chartered.
Proses check in di Juyoh baru dapat di lakukan pukul 4 sore
sehingga saya ketika pertama datang hanya menitip koper untuk kemudian saya
tinggal lagi jalan-jalan. Resepsionis cukup ramah dan cekatan mengkonfirmasi
bookingan saya kemudian mengajak saya ke sebuah ruangan di lantai satu yang digunakan sebagai tempat penitipan koper.
Saya kembali lagi ke Juyoh sekitar pukul 3 sore dan
untungnya sudah di perbolehkan untuk check in. Kunci kamar masih berupa kunci
tradisional, dengan gantungan kunci yang besar. Kamar saya terletak di lantai 5
dan Juyoh mempunyai lift untuk mempermudah naik turun kamar.
Juyoh mempunyai 2 tipe kamar, Japanese style dengan kasur
tatami dan western style dengan kasur tingkat. Saya memilih kamar dengan tipe
western dengan pertimbangan ruangan di bawah kasur dapat saya manfaatkan untuk
menaruh koper dan barang lain dengan leluasa.
Kamarnya sendiri luasnya 11-12 dengan kamar Sakura Hotel
Jimbocho. Kasurnya tipis dan mepet dengan letak ac, rangka besi yang menopang
kasur juga kokoh dan di sediakan colokan di ujung kasur. Di bawah kasur
disediakan kulkas mini, di ujung kamar ada meja kursi. Selain itu juga di
sediakan selop untuk jalan-jalan di dalam hotel dan handuk mandi. Untungnya
suhu kamar tidak terlalu dingin.
Lorong di lantai 5 Juyoh hotel |
Penampakan kamar western di Juyoh hotel |
Gantungan baju dan kulkas di sediakan |
Wastafel dan toilet ada di setiap lantai dengan ruang terpisah. Yang cukup futuristic adalah lampu di
wastafel dan toilet yang otomatis menyala ketika kita masuk dan mati ketika
kita meninggalkannya. Kamar mandi dengan shower style tidak berada di setiap
lantai sehingga agak merepotkan. Amenitiesnya di sediakan shampoo dan sabun
tanpa merk.
Di sebelah persis Juyoh terdapat minimarket Rakuten yang
mempunyai ukuran lebih besar dari family mart atau seven eleven tapi untuk
warung makan banyak di terdapat di sekitar stasiun JR.
Meskipun saya booking selama tiga malam sebenarnya saya
hanya menginap dua malam, karena malam pertama setelah menaruh barang saya
langsung pergi ke Tsukiji dan menginap di APA Hotel untuk persiapan menonton
suasana lelang ikan tuna.
Di lantai bawah hotel selain ruang resepsionis juga terdapat
ruang komunal untuk ngobrol atau sekedar makan.
Kesimpulan
Overall Juyoh hotel merupakan pilihan terbaik untuk yang
menginginkan single room dengan harga murah asal tidak keberatan berjalan kaki
lumayan jauh ke stasiun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar