Pendahuluan: Tiket First Class Khilaf dari Garuda
Garuda Indonesia Bombardier CRJ-1000: Jogja - Denpasar, Bali Economy Class Flight Review
BnB Style Hotel Seminyak Bali Review
Garuda Indonesia First Class Denpasar Narita Before Flight
Garuda Indonesia First Class Denpasar Ground Service And Lounge Review
Garuda Indonesia First Class Denpasar Narita Flight Review
Sakura Hotel Jimbocho Review
Juyoh Hotel Review
APA Hotel Tsukiji Review
Garuda Indonesia Jakarta – Yogyakarta Business Class Review
Perjalanan menuju bandara pagi itu relatif lancar, setelah
berhenti di terminal 2 untuk men-drop penumpang lainnya yang akan berlibur ke
Singapura. Akhirnya saya untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di terminal 3
ultimate yang pada saat itu baru di gunakan oleh penerbangan domestik Garuda
Indonesia.
Suasana di dalam shuttle J Hotel |
Penampakan salah satu shuttle J hotel |
Tampak depan Terminal 3 Ultimate |
Di depan pintu masuk ada beberapa staff yang duduk-duduk
gabut di sebuah konter. Iseng saya berjalan menuju ke arah mereka dan sambil
bertanya mengenai konter untuk check in kelas bisnis Garuda Indonesia dan salah
satu dari mereka menawarkan diri untuk mengantarkan saya masuk. Ternyata mereka
adalah travel assistant yang di sediakan oleh Garuda Indonesia. Herannya pagi
itu tidak ada penumpang yang memanfaatkan jasa mereka.
Security check berlangsung lancar, demikian pula proses
check in. Untuk kelas bisnis Garuda Indonesia mempunyai sebuah check in lounge,
dalam prosesnya saya di bantu oleh mbak travel assistant. Menuju ke security
check terakhir di sini penumpang kelas bisnis di berikan jalur khusus, dan
proses di sini juga berlangsung lancar.
Garuda Indonesia
Domestic Business Class Lounge
Lounge untuk kelas bisnis berada di lantai 2, dan di
sediakan eskalator. Di resepsionis, yang menurut saya kurang ramah, boarding
pass yang saya tunjukkan langsung di validasi dengan cara di corat coret!
Pagi itu suasana lounge cukup ramai. Karena belum sarapan
saya langsung menuju ke area makanan untuk melihat-lihat menu. Buffet spread
nya lumayan banyak variasinya hanya saja egg station nya tutup. Setelah memilih
makanan saya duduk di kursi yang terdekat, lounge ini mempunyai beberapa
seating area, meskipun tidak terlalu luas.
Karena penerbangan saya masih cukup lama, maka saya sempat
merasakan juga menu untuk makan siang.
Di lounge ini juga terdapat ruang pijat yang berisi beberapa
mesin pijat elektonik yang sayangnya kondisi mesin ini banyak yang kurang
terawat terutama di bagian penutup kaki. Selain itu juga terdapat ruang film
yang banyak penumpang menontonnya, kids section juga di sediakan di lounge ini. Kamar mandi tidak sempat saya inspeksi karena sedang ada
perbaikan, dan saya di sarankan untuk mandi di disable area, yang tidak saya
lakukan.
Menjelang waktu boarding saya meninggalkan lounge ini dan
ternyata gate nya terletak di ujung. Saya sendiri cukup menyukai desain di
terminal 3 ultimate ini, berkesan futuristic. Di sediakan pula sofa panjang
dalam jumlah cukup banyak yang dapat di gunakan untuk tidur. Selain Gerai kopi
internasional, minimarket yang tersedia juga merupakan jaringan internasional.
Agak di sayangkan terutama untuk gerai kopi, karena Indonesia terkenal dengan
kualitas kopi nya alangkah lebih baiknya jika ada gerai kopi Indonesia yang
ikut mengisi.
Tidak berapa lama menunggu akhirnya proses masuk pesawat yang kali ini menggunakan boeing 737, ada 12
seat di kelas bisnis yang terisi penuh dengan saya memilih duduk di 6K. Tidak
berapa lama di berikan hot towel dan welcome drink. Take off berlangsung mulus.
Untuk menu makan siang kali ini adalah siomay. Rasanya sendiri cukup dapat di makan, yg bikin enak adalah sambalnya yang beneran pedasnya.
Seat map kelas bisnis Garuda Indonesia Jakarta – Yogyakarta |
Gate 17 |
Penampakan kabin kelas bisnis Garuda Indonesia Jakarta – Yogyakarta |
Penampakan kursi kelas bisnis |
Detail kursi |
Detail kursi |
Screen yang berada di atas |
Toilet untuk kelas bisnis berada di bagian depan, dan tidak
ada sesuatu yang istimewa di sini. Durasi penerbangan yang hanya kurang lebih 60 menit
membuat terasa sebentar berada di udara, bahkan saya tidak sempat melakukan
ritual wefie dengan mbak pramugari.
KESIMPULAN
Akses ke lounge dan kru yang ramah serta efisien dalam
bekerja menjadi keunggulan Garuda Indonesia tapi Untuk rute jarak pendek dengan
durasi 1 jam penerbangan, kelas bisnis tidak saya sarankan karena hanya sekejap
sudah sampai di tujuan. Kecuali jika Garuda Indonesia kembali khilaf dengan
memberikan 90% diskon lagi.
Apakah kamu pernah terbang dengan business class Garuda Indonesia untuk rute domestik?
Selamat siang Pak/Bu, apakah anda ada e-mail agar bisa dihubungi lebih lanjut? saya tertarik untuk membahas kemungkinan kerjasama/endorsement untuk website ini, terimakasih.
BalasHapusemail ke mevvahmurah at gmail dot com , thanks
Hapus