Pendahuluan:
Tiket First Class Khilaf dari Garuda
Garuda Indonesia Bombardier CRJ-1000: Jogja - Denpasar, Bali Economy Class Flight Review
BnB Style Hotel Seminyak Bali Review
Garuda Indonesia First Class Denpasar Narita Before Flight
Garuda Indonesia First Class Denpasar Ground Service And Lounge Review
Garuda Indonesia First Class Denpasar Narita Flight Review
Sakura Hotel Jimbocho Review
Juyoh Hotel Review
APA Hotel Tsukiji Review
Ada beberapa alternatif untuk menuju bandara Haneda dari
Hyatt Regency. Saya memilih untuk naik limousine bus meskipun harganya tidak
yang termurah tetapi mempunyai kenyamanan yang saya inginkan, selain itu saya
belum pernah naik limousine bus menuju bandara sebelumnya jadi sekaligus ingin merasakan
pengalamannya.
Limousine bus sendiri berhenti tepat di depan pintu utama
Hyatt Regency, koper saya di masukkan di bagasi bus dengan di tandai sebuah
kertas kecil untuk klaim nanti setelah turun. Akibat telat masuk saya akhirnya
memilih duduk di kursi belakang sopir. Perjalanan berlangsung relative lancar, bus hanya berhenti untuk menjemput penumpang di hotel Park Hyatt untuk best view
menurut saya ada di window seat bagian kiri karena nanti sebelum bandara dapat
melihat dengan jelas pemandangan Shinkansen yang terparkir rapi. Kekurangan
dari limousine bus ini adalah legroom yang sangat sempit, setidaknya untuk kursi yang saya duduki. Sedangkan kursi
terbaik menurut saya ada di kursi di bagian paling depan sisi kiri bus, kaki
dapat bergerak lebih leluasa disebabkan bagian depan yang lowong tanpa penghalang.
Ketika sampai bandara Haneda yang di nobatkan sebagai urutan
kedua The world's Top 10 Airports of 2017 versi SkyTrax ternyata konter check
in Garuda Indonesia yang terletak di ujung bandara masih belum buka. Sehingga
saya memutuskan menunggu dengan duduk sebentar, dan koneksi internet via wifi
di ruang tunggu luar juga cukup kencang.
|
Konter Check in Garuda Indonesia |
Saat itu saya berbarengan check in dengan rombongan piknik
salah satu provider telekomunikasi nasional yang khas dengan warna merahnya,
sehingga suasana check in lumayan padat. Saya langsung mengantri di jalur untuk
kelas bisnis, yang juga di gunakan bersamaan dengan pemegang Garudamiles gold.
Di konter check in first class terlihat ada satu bapak dengan pakaian parlente
yang check in di sana. Proses check in sendiri berjalan cepat karena saya hanya
membawa bagasi kabin. Selain boarding pass saya juga menerima kartu akses gratis ke TIAT
lounge. Bandara Haneda menyediakan jalur prioritas untuk penumpang first class
dan pemegang Garudamiles platinum. Kelas bisnis? Mengantri bersama penumpang
yang lain.
|
Voucher TIAT Lounge Annex Haneda |
|
Pilihan makanan TIAT Lounge Annex Haneda |
|
Pilihan minuman di TIAT Lounge Annex Haneda |
Untuk akses kamar mandi saya kembali lagi ke resepsionis
untuk meminta kartu akses yang berfungsi sebagai kunci kamar mandi, dan di batasi 20 menit untuk menggunakannya. Kamar
mandinya juga bersih sesuai standar Jepang dan shower juga cukup kencang menyemprotkan air panas dan dingin.
|
Wastafel di TIAT Lounge Annex Haneda |
|
Urinoir TIAT Lounge Annex Haneda |
|
WC duduk TIAT Lounge Annex Haneda |
|
Deretan kamar mandi TIAT Lounge Annex Haneda |
|
Shower di TIAT Lounge Annex Haneda |
Yang istimewa
dari TIAT lounge ini adalah pemandangannya yang langsung ke Tarmac, cuci mata melihat banyak pesawat bersliweran.
|
Pemandangan dari TIAT Lounge Annex Haneda |
Kesimpulan
Lounge yang lumayan oke jika hanya ingin duduk santai dan menikmati hilir mudik pesawat.
Apakah kamu juga punya pengalaman menunggu di TIAT lounge Annex?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar