Kamis, 24 Agustus 2017

Pengalaman Umroh Komplit Hanya Dengan 10 Jutaan



Berkunjung ke Mekkah dan Madinah untuk melakukan ibadah Haji merupakan impian semua umat muslim di dunia. Di karenakan di Indonesia antrian untuk mendapat kursi ibadah Haji yang mencapai puluhan tahun akhirnya umroh menjadi pilihan yang banyak di ambil untuk mengobati kerinduan berkunjung ke Baitullah. 

Banyak yang bilang dengan adanya kasus penipuan biro travel FT maka umroh murah adalah keajaiban, kalo ada umroh murah berarti penipuan. Padahal umroh dapat di lakukan dengan murah dan aman. Selain umroh yang umum di lakukan dengan tour travel tradisional, beberapa tahun terakhir marak yang namanya umroh murah dengan mandiri alias tidak mengikuti tour dan travel konvensional.  Tulisan ini merupakan pengalaman pribadi saya dalam melaksanakan umroh murah melalui umroh mandiri. Ada 2 komponen utama untuk ibadah umroh yaitu tiket pesawat dan biaya land arrangement.

Tiket Pesawat

Ini merupakan komponen biaya terbesar, sehingga kunci utamanya adalah tiket promo. Ada 2 jenis maskapai yang melayani penerbangan umroh, maskapai berbiaya rendah (low cost carrier) seperti Air Asia dan maskapai full service seperti Garuda Indonesia, Saudia Airlines. Selain tiket promo faktor lain yang menentukan harga tiket murah adalah kota keberangkatan. Berangkat dari bandara Kuala Lumpur, Malaysia tiket biasanya lebih murah daripada berangkat dari Soekarno Hatta Jakarta. Saya bahkan pernah baca di sebuah grup facebook bahwa ada sekeluarga yang mendapatkan tiket pesawat promo untuk umroh, sesampainya di bandara Soekarno Hatta di minta tambahan untuk membayar lagi agar dapat berangkat. Harga tiketnya di samakan dengan yang harga normal.
 
Saya sendiri mendapatkan tiket Malaysia Airlines, maskapai full service, untuk rute Kuala Lumpur Jeddah PP seharga 400.90 myr atau kurang lebih 1,35 juta rupiah. Tiket ini merupakan promo Malaysia Airlines pada saat event peringatan hari kemerdekaan Malaysia di bulan Agustus 2016 untuk keberangkatan bulan Februari 2017. Sedangkan untuk ke Kuala Lumpur saya menggunakan AirAsia seharga kurang lebih 700 ribu PP menggunakan kombinasi promo Tiket.com dan promo voucher dari Traveloka. 

Tiket KUL-JED PP
Saya akhirnya mengeluarkan biaya ekstra 807 myr untuk mengupradekursi menjadi kelas bisnis untuk rute Kuala Lumpur Jeddah sekali jalan.

Selain promo dari maskapai, membeli jauh-jauh hari, sampai jarak 1 tahun sebelum keberangkatan, merupakan hal yang umum untuk mendapatkan harga tiket pesawat yang murah. Untuk pilihan jenis maskapai saya sendiri memilih maskapai full sevice, dengan pertimbangan kursi yang lebih enak , makan minum serta bagasi yang sudah termasuk dalam harga tiket. Untuk maskapai low cost carrier petimbangkan pula biaya makan minum serta untuk bagasi. Sebagai informasi untuk maskapai AirAsia air zam zam di gratiskan biaya bagasi nya.

Secara umum Malaysia Airlines mempunyai produk yang oke, tapi tidak istimewa. Yang membuat buruk adalah bagasi handling mereka di Jeddah, ada beberapa kasus kehilangan bagasi dan sampai berbulan-bulan tidak ada kabar di mana keberadaan bagasi penumpang tersebut serta tidak ada penyelesaian dari pihak Malaysia Airlines.

Land Arrangement

Saya sendiri memesan tiket Malaysia Airlines berdasarkan info dari teman, dan selanjutnya saya di ikutkan bergabung di sebuah grup diskusi WhatsApp. Di dalam grup ini selain untuk mengakrabkan antar calon Jemaah umroh juga untuk membahas pemilihan Land Arrangement (LA). Akhirnya di putuskan untuk memilih operator Land Arrangement dari X. Saya sendiri karena ini merupakan pengalaman pertama mengikuti hasil putusan tersebut. Untuk harga sendiri antar land arrangement hanya berbeda tipis tidak terlalu jauh selisihnya. 

Yang jadi masalah dengan Land Arrangement X ini adalah pengurus utamanya yang baper an. Orang ini sering keluar grup WhatsApp untuk masalah sepele dan yang paling parah adalah ketika semua calon Jemaah sudah setor duid untuk bayar biaya land arrangement dan visa serta paspor sudah di kirim untuk pengurusan visa, tiba-tiba keluar si pengurus ini keluar dari grup dan bilang tidak mau mengurusi kami. Berdasar info dari grup lain dari operator land arrangement X, memang baper an menjadi karakter orang ini. Sebagai info land arrangement yang kami pakai meminjam bendera salah satu travel umroh untuk pengurusan visanya. Jadi X ini menjadi semacam makelar.

Untuk land arrangement sendiri saya di kenakan biaya 385 usd dan biaya visa 75 usd dan biaya asosiasi 15 usd. Harga yang saya bayarkan meliputi hotel dengan satu kamar isi empat orang, makan 3 kali sehari, pembimbing dan city tour.   

Hal lain yang menjadi catatan dengan LA ini adalah di wajibkannya membeli koper, batik dan syal. Pada awal pembicaraan padahal di bebaskan untuk mencari sendiri, bebas mau memakai atau tidak tapi pada akhirnya di wajibkan untuk memakai perlengkapan umroh dari mereka. Saya sendiri hanya memesan batik, syal dan buku seharga 400 ribu sedangkan paket komplit dengan koper 700ribu. Dan saya pikir harga 400 ribu untuk batik nya terlalu mahal mengingat batik nya mempunyai kualitas yang biasa saja.

Tujuan penseragaman koper, batik ini untuk memudahkan handling bagasi dan mengenali Jemaah satu rombongan. Untuk land arrangement dari grup lain koper ada yang hanya iuran sarung koper dimana biayanya jauh lebih murah.

Bagaimana pelayanannya?

Begitu sampai bandara Umroh Haji Jeddah yang kondisinya mengenaskan, kami di sambut oleh perwakilan LA yang langsung handling koper jamaah, kemudian kami di minta menunggu dan agak lama menunggunya karena bus rombongan kami baru datang 1 dari yang seharusnya 2 bus. Busnya sendiri berganti-ganti bus, tidak tahu apa penyebabnya. Pemandu yang di sediakan juga cukup baik membimbing kami dalam melakukan ibadah. Pemandu kami merupakan orang Indonesia yang tinggal di Arab Saudi.

Hotel di Madinah letaknya cukupan, tidak terlalu jauh juga dari Masjid Nabawi yang jadi masalah adalah kamar mandi di hotel ini. Dimana ada yang 2 kamar hanya mempunyai 1 kamar mandi saja. Bahkan teman yang memesan kamar privat hanya berdua suami istri dan membayar lebih mahal kamar mandi nya di gabung dengan kamar yang lain. Untungnya di kamar kami 1 kamar 1 kamar mandi. Hotel di Mekkah letaknya cukup dekat dengan Masjidil Haram hanya letaknya di atas bukit cukup melelahkan bagi yang Jemaah berusia lanjut.

Makanan yang di sediakan adalah menu Indonesia dan bagi saya cukup enak untuk di nikmati dengan porsi yang cukup untuk rombongan kami. Makanan prasmanan ketika di hotel dan makanan dalam kotak ketika sedang perjalanan.

Umroh mandiri ini juga dapat di lakukan dalam grup kecil, tentu biaya akan menjadi lebih mahal karena pembaginya lebih sedikit. Upgrade hotel ke yang lebih mewah juga di perbolehkan.

Biaya yang saya keluarkan untuk melakukan umroh mandiri ini adalah di kisaran Rp 13 juta. Hal ini karena saya upgrade kelas bisnis sekali jalan, jika tanpa upgrade hanya Rp 10 jutaan. Di bawah biaya umroh murah FT yang katanya Rp 13,5 juta.

KESIMPULAN

Umroh murah dengan mandiri sangat mungkin di laksanakan dan dapat di lakukan oleh semua umur, rombongan kami juga ada beberapa Jemaah yang sudah berusia lanjut. Saya sendiri jika ada tiket murah lagi saya akan kembali ber umroh tapi tidak dengan land arrangement dari X.

Apakah kamu tertarik untuk melaksanakan umroh dengan cara mandiri seperti saya?

6 komentar:

  1. Kpn lagi umroh? Mau gabung utk 2 orang dong..

    BalasHapus
  2. Boleh email kami kang, rencana untuk 3 Orang, Berangkat akhir tahun 2020

    BalasHapus
  3. Muantap pisan. Bikin atuh grup perjalanan rutin setahun dua kali. Selain iti maskapai malay rasanya secara umum dipersepsi lebih punya anggaran merawat pesawat

    BalasHapus