Mengejar Sang Ratu Angkasa: Perkenalan
Mengejar Sang Ratu Angkasa: Strategi
Youniq Hotel Kuala Lumpur International Airport Review
Cathay Pacific Kuala Lumpur International Airport Lounge Review
Malaysia Airlines Golden Lounge Regional Kuala Lumpur International Airport Review
Malaysia Airlines A350-900 Kuala Lumpur - Bangkok Business Class Review
Aranta Hotel Suvarnabhumi Review
Eva Air Lounge Suvarnabhumi Bangkok Review
Singapore Airlines SilverKris Lounge Suvarnabhumi Bangkok Review
Thai Airways Royal Silk Lounge Suvarnabhumi Bangkok Review
Thai Airways B747 Bangkok - Singapore Business Class Review
The Green Market Singapore Changi Review
Singapore Airlines A350-900 Singapore - Jakarta Business Class Review
Best Western Premier The Hive Review
Batik Air A320 Jakarta Yogyakarta Business Class Review
Gate G8 di buka tepat waktu, proses screening juga tanpa ada kendala. Penumpang kemudian turun dengan eskalator menuju ruang tunggu untuk boarding.
|
Gate G8 yang buka tepat waktu |
|
Ruang tunggu yang cukup lapang |
|
Sofa khusus di ruang tunggu |
|
MH 782 A359 yang siap mengantar Kuala Lumpur - Bangkok |
"Berapa lama lagi
delay nya?”
"Tidak tahu, mereka sedang melakukan engine test
run"
"Buat apa?"
"Karena ini pesawat baru."
"Tadi kan sudah
terbang dari Penang?"
"Maaf, kami tidak tahu, karena kami juga tidak dapat
menghubungi yang di dalam pesawat"
Ini merupakan drama yang kesekian kalinya sebelum menaiki
pesawat Malaysia Airlines A359 setelah sebelumnya
Malaysia Airlines tanpa konfirmasi menendang penumpang, termasuk saya yang sudah memilih duduk di kabin
first class di tendang ke kursi 8A. Saya sendiri sudah berupaya komplain dengan
mengirim email ke Malaysia Airlines tapi tetap tidak di perbolehkan untuk duduk
di kursi awal saya 1A dan harus rela duduk di kursi 8A.
Awalnya MH 782 di delay 15 menit dengan alasan pesawat yang mendarat
terlambat dari Penang, kemudian kembali di delay lagi 10 menit, di tambah lagi
10 menit dan akhirnya tidak ada kepastian kapan pesawat akan berangkat. Di
samping saya pasangan suami istri Jerman – Singapore sudah ngomel-ngomel karena
mereka mempunyai flight domestik lanjutan. Persoalan delay ini ternyata juga di alami oleh teman saya yang terbang 2 hari sebelumnya, dia di delay 1,5 jam.
Setelah 1 jam dari waktu awal boarding, penumpang di perbolehkan untuk
menaiki pesawat. Di pintu pesawat saya bertemu dengan 3 teknisi bule memakai rompi kuning. Begitu
sampai di kursi saya langsung meminta ke mbak pramugari untuk tour di first
class cabin mereka, dan langsung di setujui, tour akan di laksanakan setelah
tugas menghidangkan makan selesai di lakukan.
|
Seating di Malaysia Airlines A350-900 |
Kursi kelas bisnis Malaysia Airlines A359 mempunyai bentuk
dan konfigurasi yang sama dengan
kursi kelas bisnis mereka di A330 yang
sebelumnya pernah saya coba ketika melakukan
umroh. Yang cukup aneh adalah kursi no 7A yang di
beri tempelan tulisan DO NOT USE. Sayangnya saya lupa meminta penjelasan
kenapa di berikan tulisan tersebut.
|
Kursi 7A dengan tulisan do not use |
|
Lcd dengan touchscreen di kabin Malaysia Airlines A359 Business Class |
|
Pemandangan di bawah pesawat Malaysia Airlines A359 |
Untuk makan di sajikan dalam trolley dan saya memilih Ravioli karena belum pernah memakannya dan
ini merupakan kesalahan karena rasanya tidak sesuai dengan lidah saya, saya sendiri
tidak menghabiskannya. Dessert yang terhidang juga terdapat potongan jeruk nipis
yang sudah keriput mengering.
|
Late lunch menu di Malaysia Airlines A359 Kuala Lumpur - Bangkok Business Class |
Selesai makan, pramugara senior mendatangi kursi saya dan
dengan ramah mengajak ke kabin first class di bagian depan untuk tour seperti
yang saya minta di awal penerbangan. Di kabin first class yang mempunyai 4
kursi dengan konfigurasi 1-2-1 ternyata sudah ada yang menduduki di kursi 1G
dan 1K. menurut info dari sang pramugara mereka adalah para teknisi pesawat.
|
Salah satu tekhnisi yang terlihat duduk di kursi 1G |
|
Daleman di kabin first class Malaysia Airlines A359 bagian tengah |
Menurut saya pribadi kabin
first class ini termasuk sempit, dan kurang lapang sehingga hanya mirip kursi
kelas bisnis yang di berikan penutup. Ada tombol di sisi kanan kursi ketika
saya bertanya apa fungsinya, di jawab itu merupakan tempat menggantung baju dan
ketika di pencet ternyata lampu baca. Pramugara nya kemudian kebingungan
mencari letak gantungan baju dan akhirnya dia baru ingat jika letaknya ada di
bagian depan. Saya sendiri memvideokan pengalaman ini tetapi tidak boleh untuk
di publikasikan oleh pramugaranya, karena terlihat wajahnya saat perekaman. Jadi saya publikasikan gambar dari capture video yang saya rekam tanpa wajah pakcik pramugara.
Menurut saya pendekatan promosi Malaysia Airlines untuk
first class mereka di A359 agak aneh, mereka seperti tidak mau mengekspose
keberadaan kabin ini. Padahal Malaysia Airlines mempunyai keistimewaan karena
mereka sampai saat ini satu-satunya maskapai yang berani menginstall kabin
first class di pesawat A359, maskapai lain mentok di kabin kelas bisnis.
Singapore Airlines dan juga Emirates sewaktu mengenalkan kabin first class
terbaru, mereka mengundang travel blogger dan vlogger terkenal untuk ikut
mempromosikan keistimewaan produk terbaru mereka. Dan dengan menutup akses
kabin first class sewaktu terbang pembiasaan akan mengurangi pengetahuan
product knowledge dan kemampuan mengoperasikan pramugari/gara mereka sewaktu
nanti beneran mengoperasikan kabin first class untuk rute jarak jauh.
|
Tempat sholat di Malaysia Airlines A359 Business Class |
|
Tirai untuk menutup ketika sedang di gunakan sholat |
Salah satu yang baru di A359 Malaysia Airlines adalah adanya surau atau musholla,
kemudian saya minta untuk di tunjukkan di mana letaknya. Letaknya adalah di
sisi kanan galley di belakang kursi nomor 8K, bukan sebuah ruangan yang di buat khusus untuk sholat. Ketika sedang beribadah maka akan
di tarik sebuah tirai berwarna hitam untuk menutupnya.
|
WC duduk di kabin kelas bisnis Malaysia Airlines A359 |
|
Washtafel di kabin kelas bisnis Malaysia Airlines A359 |
|
Isi laci di toilet kabin kelas bisnis Malaysia Airlines A359 |
|
Isi laci di toilet di kabin kelas bisnis Malaysia Airlines A359 |
|
Acca Kappa sebagai parfum di kabin kelas bisnis Malaysia Airlines A359 |
|
Kaca dan lampu di kabin kelas bisnis Malaysia Airlines A359 |
Bagaimana dengan toiletnya? Saya hanya inspeksi untuk kelas bisnis, tidak ada yang istimewa. Ruangan kecil, bersih untuk amenites mereka menggunakan Acca Kappa, hanya yang cukup aneh
adalah di bagian kiri hanya terdapat Parfum sedang di bagian kanan masih lengkap
dengan body lotion
Saya kemudian balik ke kursi dengan senyum puas karena
keinginan untuk mencicipi kabin first class Malaysia Airlines A359 tercapai
juga walaupun hanya sebentar. Kredit bagus layak di berikan kepada kru yang bertugas pada penerbangan ini, terutama sang pramugara yang dengan bangga menjelaskan dan menunjukkan kabin first class sewaktu tour. Pesawat mendarat di Bangkok dengan mulus, dan
saya bergegas untuk menggunakan fasilitas imigrasi premium lane yang di sediakan oleh Malaysia
Airlines.
Kesimpulan
Yang benar-benar baru di daleman pesawat Malaysia Airlines
A359 menurut saya adalah adanya kabin first
class, untuk service kru di atas pesawat saya sangat menyukainya. Perlu banyak perbaikan untuk menu makan siangnya. Apakah saya akan naik lagi Malaysia Airlines?
Kemungkinan besar tidak.
Apakah kamu juga sudah pernah naik pesawat Malaysia Airlines
A359? Bagaimana kesanmu?
belum ada promo kartu kredit lagi ya kak untuk krisflyer miles?
BalasHapusbelum ada, asiamiles yg lagi promo dg cimb niaga
HapusPrediksi Togel Mekong 18 Juni 2020 <a href="https://indextogel.org/prediksi-togel/prediksi-togel-mekong-18-juni-2020/ </a> Gabung sekarang dan Menangkan Hingga Ratusan Juta Rupiah !!!
BalasHapus