Rabu, 07 Maret 2018

Thai Airways Royal Silk Lounge Suvarnabhumi Bangkok Review

Mengejar Sang Ratu Angkasa: Perkenalan
Mengejar Sang Ratu Angkasa: Strategi
Youniq Hotel Kuala Lumpur International Airport Review
Cathay Pacific Kuala Lumpur International Airport Lounge Review
Malaysia Airlines Golden Lounge Regional Kuala Lumpur International Airport Review
Malaysia Airlines A350-900 Kuala Lumpur - Bangkok Business Class Review
Aranta Hotel Suvarnabhumi Review
Eva Air Lounge Suvarnabhumi Bangkok Review
Singapore Airlines SilverKris Lounge Suvarnabhumi Bangkok Review
Thai Airways Royal Silk Lounge Suvarnabhumi Bangkok Review
Setelah icip-icip menu makanan dan mocktail di SilverKris lounge saya melanjutkan perjalanan ke awal mula saya masuk ke dalam bandara ini untuk mengunjungi Royal Silk Lounge milik Thai Airways sang tuan rumah di bandara Suvarnabhumi. Untuk Penumpang kelas bisnisnya Thai Airways menamakannya dengan Royal Silk sedang untuk penumpang first class di namakan Royal First. Begitu menuruni eskalator di sambut oleh ornament pohon cemara untuk dekorasi menyambut Natal. Proses screening berjalan lancar. Saya kemudian menanyakan di mana tempat pijat, karena sebagai penumpang kelas bisnis saya berhak mendapatkan pijat gratis selama 30 menit. Untuk menuju tempat pijat saya perlu berjalan melewati Royal Silk Lounge.

Royal Silk lounge secara umum interiornya berkesan agak ketinggalan jaman, dengan bentuk yang memanjang seperti lorong. Sehingga buffet area di sediakan di beberapa tempat. Saya sendiri tidak mencicipi apapun di lounge ini. Karena saya segera ingin menuju tempat pijat. 

Ternyata tempat pijat yang di namakan dengan Royal Orchid Spa berada di gedung yang berbeda, jadi kita perlu melakukan lagi proses screening. Saya menunggu sebentar di kursi yang di sediakan dengan pemandangan landasan pacu dan juga tersedia snack khas Thailand. Tidak berapa lama saya di panggil untuk pijat, dan segera ke sebuah ruangan yang terdiri dari beberapa bilik terbuka dengan kursi untuk tempat kita rileks sembari di pijat. Ada 2 pilihan pijat yang di tawarkan untuk penumpang kelas bisnis, pijat kaki atau pijat bahu dan kepala. Saya sendiri memilih untuk pijat kaki, pijatannya sendiri tidak terlalu keras sehingga tidak banyak membawa efek walaupun begitu saya sempat tertidur terbawa efek rileksasi.

Selesai pijat saya di tawari minum teh, dan saya memilih teh jahe, ketika minuman di hidangkan ternyata tidak ada rasa jahenya sama sekali, setelahnya saya di berikan form evaluasi. Karena ngantuk saya kembali ke Royal Silk Lounge untuk beristirahat di nap room. Ternyata tidak tersedia dan yang menyediakan adalah lounge mereka di concourse E. Sehingga saya berjalan kembali menuju ke Concourse E. 

Di concourse ini terdapat 2 buah Thai Airways Lounge di sisi kanan dan kiri, lounge yang menyediakan lounge ada di sisi sebelah kiri. Lounge ini kecil tapi cukup komplit, selain makanan dan minuman juga di sediakan working area, shower room dan nap room. Nap roomnya sendiri ada beberapa bilik yang di beri sekat dan isinya sebuah kasur agak keras berwarna coklat dan bantal.
Selesai sejenak beristirahat di Royal Silk concourse E saya bersiap untuk menuju gate. Jarak dari Royal Silk lounge ini ke gate D8A tempat boarding pesawat saya cukup dekat hanya sekitar 5 menit 
berjalan kaki.

Kesimpulan

Sebagai lounge tuan rumah, Thai Airways perlu meremajakan tampilan dan isi Royal Silk lounge supaya lebih jaman now. Fasilitas pijat di Royal Orchid spa merupakan nilai plus. Menurut saya lounge geng Star Alliance terbaik di Suvarnabhumi masih menjadi milik Eva Air.

Apakah kamu pernah mengunjungi Royal Silk lounge Suvarnabhumi Bangkok? Bagaimana kesanmu?
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar