Mengejar Sang Ratu Angkasa: Strategi
Youniq Hotel Kuala Lumpur International Airport Review
Cathay Pacific Kuala Lumpur International Airport Lounge Review
Malaysia Airlines Golden Lounge Regional Kuala Lumpur International Airport Review
Malaysia Airlines A350-900 Kuala Lumpur - Bangkok Business Class Review
Aranta Hotel Suvarnabhumi Review
Eva Air Lounge Suvarnabhumi Bangkok Review
Singapore Airlines SilverKris Lounge Suvarnabhumi Bangkok Review
Thai Airways B747 Bangkok - Singapore Business Class Review
The Green Market Singapore Changi Review
Singapore Airlines A350-900 Singapore - Jakarta Business Class Review
Best Western Premier The Hive Review
Batik Air A320 Jakarta Yogyakarta Business Class Review
The Green Market Singapore Changi Review
Singapore Airlines A350-900 Singapore - Jakarta Business Class Review
Best Western Premier The Hive Review
Batik Air A320 Jakarta Yogyakarta Business Class Review
Setelah icip-icip menu makanan dan mocktail di SilverKris lounge
saya melanjutkan perjalanan ke awal mula saya masuk ke dalam bandara ini untuk mengunjungi
Royal Silk Lounge milik Thai Airways sang tuan rumah di bandara Suvarnabhumi.
Untuk Penumpang kelas bisnisnya Thai Airways menamakannya dengan Royal Silk
sedang untuk penumpang first class di namakan Royal First. Begitu menuruni eskalator
di sambut oleh ornament pohon cemara untuk dekorasi menyambut Natal. Proses
screening berjalan lancar. Saya kemudian menanyakan di mana tempat pijat,
karena sebagai penumpang kelas bisnis saya berhak mendapatkan pijat gratis
selama 30 menit. Untuk menuju tempat pijat saya perlu berjalan melewati Royal
Silk Lounge.
Royal Silk lounge secara umum interiornya berkesan agak ketinggalan
jaman, dengan bentuk yang memanjang seperti lorong. Sehingga buffet area di
sediakan di beberapa tempat. Saya sendiri tidak mencicipi apapun di lounge ini.
Karena saya segera ingin menuju tempat pijat.
Ternyata tempat pijat yang di
namakan dengan Royal Orchid Spa berada di gedung yang berbeda, jadi kita perlu melakukan
lagi proses screening. Saya menunggu sebentar di kursi yang di sediakan dengan
pemandangan landasan pacu dan juga tersedia snack khas Thailand. Tidak berapa
lama saya di panggil untuk pijat, dan segera ke sebuah ruangan yang terdiri
dari beberapa bilik terbuka dengan kursi untuk tempat kita rileks sembari di
pijat. Ada 2 pilihan pijat yang di tawarkan untuk penumpang kelas bisnis, pijat kaki atau pijat bahu dan kepala. Saya sendiri memilih untuk pijat kaki, pijatannya sendiri tidak terlalu
keras sehingga tidak banyak membawa efek walaupun begitu saya sempat tertidur
terbawa efek rileksasi.
Selesai pijat saya di tawari minum teh, dan saya memilih teh
jahe, ketika minuman di hidangkan ternyata tidak ada rasa jahenya sama sekali,
setelahnya saya di berikan form evaluasi. Karena ngantuk saya kembali ke Royal
Silk Lounge untuk beristirahat di nap room. Ternyata tidak tersedia dan yang
menyediakan adalah lounge mereka di concourse E. Sehingga saya berjalan kembali
menuju ke Concourse E.
Di concourse ini terdapat 2 buah Thai Airways Lounge di
sisi kanan dan kiri, lounge yang menyediakan lounge ada di sisi sebelah kiri.
Lounge ini kecil tapi cukup komplit, selain makanan dan minuman juga di
sediakan working area, shower room dan nap room. Nap roomnya sendiri ada beberapa
bilik yang di beri sekat dan isinya sebuah kasur agak keras berwarna coklat dan
bantal.
Selesai sejenak beristirahat di Royal Silk concourse E saya
bersiap untuk menuju gate. Jarak dari Royal Silk lounge ini ke gate D8A tempat
boarding pesawat saya cukup dekat hanya sekitar 5 menit
berjalan kaki.
Kesimpulan
Sebagai lounge tuan rumah, Thai Airways perlu meremajakan
tampilan dan isi Royal Silk lounge supaya lebih jaman now. Fasilitas pijat di Royal Orchid spa merupakan
nilai plus. Menurut saya lounge geng Star Alliance terbaik di Suvarnabhumi
masih menjadi milik Eva Air.
Apakah kamu pernah mengunjungi Royal Silk lounge Suvarnabhumi
Bangkok? Bagaimana kesanmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar