Pendahuluan: Tiket First Class Khilaf dari Garuda
Garuda Indonesia Bombardier CRJ-1000: Jogja - Denpasar, Bali Economy Class Flight Review
BnB Style Hotel Seminyak Bali Review
Garuda Indonesia First Class Denpasar Narita Before Flight
Garuda Indonesia First Class Denpasar Ground Service And Lounge Review
Garuda Indonesia First Class Denpasar Narita Flight Review
Sakura Hotel Jimbocho Review
Juyoh Hotel Review
APA Hotel Tsukiji Review
Hyatt Regency Tokyo Review
TIAT Lounge Annex Haneda Airport Tokyo Review
Garuda Indonesia Haneda – Jakarta Business Class Review
J Hotel Soekarno Hatta Review
Garuda Indonesia Jakarta – Yogyakarta Business Class Review
Sakura Hotel Jimbocho Review
Juyoh Hotel Review
APA Hotel Tsukiji Review
Hyatt Regency Tokyo Review
TIAT Lounge Annex Haneda Airport Tokyo Review
Garuda Indonesia Haneda – Jakarta Business Class Review
J Hotel Soekarno Hatta Review
Garuda Indonesia Jakarta – Yogyakarta Business Class Review
Sekitar jam 8 malam terdengar ketokan di pintu kamar saya,
saya yang siap bergegas membuka pintu.
“Dengan bapak Mewah Murah? mobil jemputannya sudah siap” di
depan pintu tampak seorang bapak yang sudah cukup berumur dengan pakaian rapi,
ternyata beliau adalah sopir dari limousine service Garuda Indonesia.
Kemudian saya segera check out yang berlangsung lancar.
Koper kabin saya juga segera di bawakan oleh bapak sopir. Di jalan depan hotel
sudah menunggu mobil Mercedez Benz hitam seri s600. Ternyata Garuda Indonesia untuk
first classs limousine service menggunakan layanan dari Golden Bird yang
merupakan divisi mobil mewah dari Blue Bird.
Begitu masuk mobil, di samping tempat duduk sudah tersedia
sebotol Equil. Mobil ini dan bapak sopirnya ternyata juga ikut di sewa pada
waktu kunjungan Raja Salman dari Saudi Arabia. Banyak cerita menarik mengalir
dari bapak sopir mengenai kunjungan tersebut. Perjalanan menuju bandara I Gusti
Ngurah Rai lancar. Beberapa kali bapak sopir mengangkat telpon nampaknya dari
pihak Garuda Indonesia menanyakan posisi kami.
Begitu sampai bandara sudah menunggu 2 orang travel
assistant, satu laki-laki dan satu perempuan. Dengan sigap mereka membantu
menurunkan koper saya, dan meminta tiket saya. Di bandara ini ternyata tidak
terdapat jalur khusus untuk penumpang first class jadi tetap mengantri bersama
penumpang lain. Bedanya adalah saya di damping oleh travel assistant. Setelah
pemeriksaan x ray saya menuju ke counter premium check in. Paspor dan tiket
saya di pegang oleh Riyana, travel assistant saya, dan saya di minta untuk
duduk di kursi tunggu. Sebagai tambahan bandara Denpasar hanya melayani
penumpang First Class Garuda Indonesia untuk rute ke Narita.
Kelar urusan check in, kami menuju ke imigrasi dan juga
tidak ada jalur khusus di sini untungnya malam itu sepi. Tapi travel assistant
saya berkurang menjadi 1 saja. Jadi pas awal penjemputan ada 2 travel assistant
mengantisipasi jika barang bawaan saya banyak. Ini merupakan kali pertama saya
berada di terminal internasional bandara I Gusti Ngurah Rai, kesan saya bandara
ini cukup oke dengan masih kental aksen tradisonal Bali dan terkesan masih
baru.
Saya di antar menuju lounge Garuda Indonesia yang letaknya
di lantai 2 berseberangan dengan TG Lounge. Setelah meja resepsionis untuk lounge first class ada di sebelah
kiri, sebelah kanan adalah lounge untuk business class.
First class lounge di
Denpasar ini tidak terlalu luas. Ada sofa untuk duduk, kursi makan, quiet room,
ruang pijit kaki dengan mesin, dan toilet serta kamar mandi. Buffet spread
hanya 2 toples snack ringan dan teh Dilmah. Setelah saya duduk di sofa, Riyana meninggalkan saya dan
akan balik menjelang waktu boarding. Saya sendiri sudah request untuk board
first.
Sign Garuda Indonesia Lounge |
Resepsionis |
Papan petunjuk di dalam lounge |
View dari lantai 2 bandara Denpasar |
Seating area first class lounge Garuda Indonesia Denpasar |
Dining area first class lounge Garuda Indonesia Denpasar |
Seating area first class lounge Garuda Indonesia Denpasar |
Buffer spread yang sepi |
Dilmah sebagai pilihan teh |
Business centre first class lounge Garuda Indonesia Denpasar |
Quiet room first class lounge Garuda Indonesia Denpasar |
Massage chair first class lounge Garuda Indonesia Denpasar |
“Bapak mewahmurah mau makan malam apa?” Tanya Diana, first
class lounge assistant yang datang mengantar sebotol Equil dan hot towel sembari menyodorkan menu ala carte. Karena Garuda
Indonesia merupakan maskapai kebanggaan Indonesia saya memilih menu yg merepresentasikan
kekayaan kuliner Indonesia, apakah Garuda Indonesia cukup bagus
mengeksekusinya.
Ala carte menu first class lounge Garuda Indonesia Denpasar |
Drink list first class lounge Garuda Indonesia Denpasar |
Vegetable clear soup, rasa light |
Vegetables spring roll, rasa renyah dan enak |
Steam rice, Lawar kacang panjang, Chicken with Balinese seasoning boiled egg, and crackers. Rasa ayam enak, sambal pedas hanya kerupuk yang melempem |
Overall hasilnya menurut saya cukup oke tapi masih belum istimewa.
Selesai makan, saya kemudian menuju ke business lounge. Tidak
terlalu penuh penumpang malam itu dan di sini variasi makanan minuman juga
cukup banyak. Jauh lebih banyak daripada yang tersedia di first class lounge.
Seating area business class lounge Garuda Indonesia Denpasar |
Buffet spread business class lounge Garuda Indonesia Denpasar |
Kemudian saya ingin melemaskan otot kaki di ruangan pijit
hanya saja ternyata mesin pijit nya belum di colok . Mungkin tidak banyak yang menggunakan jadi
mesinnya tidak selalu ready. Sekitar 11:30 WIB Penumpang lain datang, pasangan
suami istri dari Jepang yang langsung masuk ke dalam quiet room. Malam itu total hanya 3 penumpang first class.
Selesai pijit kaki waktunya mandi, Saya sendiri mempunyai
kebiasaan mandi sebelum terbang. Selain untuk checking dan review kamar mandi
juga memberikan kesegaran di badan.
“Mbak saya mau mandi, handuk dan amenites sudah ada di
dalam?”
“Sudah pak, sudah tersedia di dalam”
Begitu masuk kamar mandi saya celingukan mencari handuk dan
amenities, dan tidak saya temukan sehingga saya keluar dan duduk lagi di sofa.
Tidak berapa lama Diana datang dengan handuk dan kamar dan amenities sambil
minta maaf bahwa lupa untuk di sediakan.
Kamar mandi dan toilet bersih, shower mengalir kencang, air
panas juga pas suhunya.
Selesai mandi sambil menahan kantuk tiba-tiba saya di kejutkan oleh rombongan kru dari lounge dan travel assistant dengan Riyana membawa kue kecil lengkap dengan lilin dan mengucapkan selamat ulang tahun ke saya.
Selesai mandi sambil menahan kantuk tiba-tiba saya di kejutkan oleh rombongan kru dari lounge dan travel assistant dengan Riyana membawa kue kecil lengkap dengan lilin dan mengucapkan selamat ulang tahun ke saya.
Saya sendiri cukup kaget mendapatkan kejutan ini, karena
perkiraan saya kue ultah akan di berikan
nanti di dalam pesawat. Dengan kue ber ukuran mini sesuai dengan
penjelasan yang saya terima dari pihak customer service, maka saya beranggapan tidak
akan lagi mendapat kue ulang tahun di dalam pesawat. Saya sudah bahagia dengan
kue dan ucapan ulang tahun ini.
Setelah meniup kue ultah dan wefie dengan staff yang
mengucapkan selamat ulang tahun, saya kemudian bersama Riyana bergegas menuju
ke gate. Gate nya sendiri cukup dekat dari lounge Garuda Indonesia.
Kesimpulan
First class lounge Garuda Indonesia di Denpasar ini bukan
merupakan lounge utama mereka jadi saya tidak mempunyai ekspetasi yang tinggi. Perbaikan
dapat di lakukan dengan menambah jalur khusus pemeriksaan x ray dan imigrasi
untuk penumpang first class serta memperbanyak variasi makanan dan minuman di
first class lounge. Dapat juga di tambahkan free spa dan massage seperti yang di tawarkan oleh Thai Airways di first class lounge mereka. Tapi untuk soft product nya istimewa, overall saya cukup
puas dengan first class ground service dari Garuda Indonesia.
Apakah kalian pernah merasakan pengalaman ground service
dari Garuda Indonesia?